Shalat Hari Raya Idul Fitri adalah shalat sunnah yang hukumnya sunah mua'akad atau sunah yang di utamakan yang pahalanya mendekati shalat fardhu. Maka berbondong bondonglah setiap muslim untuk menunaikan shalat sunah ini secara berjamaah di masjid besar maupun di lapangan, bahkan bagi wanita yang tengah berhalangan pun di perbolehkan hadir untuk mendengarkan khutbah dan turut bersuka cita meskipun tidak mengikuti shalat 'id.
Karena dalam rukun shalat idul fitri terdapat rangkaian khutbah maka shalat idul fitri harus dilaksanakan secara berjamaah, bila ada yang mengerjakan shalat idul fitri secara sendiri dirumah maka hal itu tidak dibenarkan (tidak absah). Berikut ini kami ingin memberikan kilas balik Tata Tertib Pelaksanaan Shalat idul Fitri berdasarkan kutipan kami dari ibbien.com
Bila tanggal 1 Syawal telah tiba maka Pelaksanaan shalat idul fitri dimulai saat matahari terbit sampai tergelincir, dan yang paling utama adalah mengerjakannya ketika matahari sudah naik kira-kira satu tombak dalam pandangan mata.
Persiapan dan Sunah menjelang Shalat Idul Fitri :
- Membaca Takbir dan tahmid secara berjamaah untuk menyemarakkan hari kemenangan.
- Mandi dengan niat untuk melaksanakan shalat hari raya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى سُنَّةً ِللهِ تَعَالٰى.
- Berangkat pagi-pagi dan berwudhu terlebih dahulu dirumah, kecuali bagi imam disunahkan berangkat ketika shalat hendak dilaksanakan.
- Berhias diri dengan memakai parfum, pakaian yang bagus, memotong kuku, serta menghilangkan bau yang tidak sedap.
- Menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang, meskipun harus berputar untuk mendapatkan berkah yang lebih besar.
- Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat ‘Idul Fitri, sedangkan pada ‘Idul Adha, sunah melakukan shalat terlebih dahulu.
- Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya disertai dengan berjabat tangan. Seperti lafadh:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْك
- Menjawab ucapan suka cita (tahni’ah) dengan bacaan:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنْكُمْ، أَحْيَاكُمُ اللهُ ِلأَمْثَالِهِ، كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Teknis atau Tata Tertib Pelaksanan Shalat Hari Raya Idul Fitri
1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi/bilal segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadh:
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ.
2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِِ ِللهِ تَعَالٰى.
3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a
iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka’at
pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di
sela-sela takbir:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan
membaca ta’awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan;
seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar
atau surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.
5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi/bilal segera berdiri untuk
memberi aba-aba dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat
sambil menyerahkan tongkat redaksinya semisal:
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذاَ، يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ، وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر، يَوْمُ أَحَلَّ
اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ،
إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ
اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ.
اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى
سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى
سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.
7. Kemudian muraqi/bilal membaca do’a:
اَللّـٰهُمَّ
قَوِّ اْلإِسْـلاَمَ، مِنَ الْمُسْـلِمِيْنَ وَالْمُسْـلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ إِقَامَةِ
الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَ
النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
9. Lalu, muraqi/bilal membaca takbir sebanyak tiga kali:
اَللهُ
أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أََكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْد 3 ×
10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, disusul muraqi/bilal membaca shalawat:
اَللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.
12. Bersalam salaman saling memaafkan kemudian jamaah pulang menuju rumah masing masing.
Itulah serangkaian Tata Tertib Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan sunah sunahnya semoga bermanfaat untuk seluruh pengunjung setia www.infoting.info, artikel ini merupakan kutipan dari narasumber dari tulisan di http://el.ibbien.com
Akhirnya admin infoting.info menyampaikan, Selamat hari Raya idul Fitri 1434H, Minal'aidzin walfaidzin... mohon maaf lahir dan bathin.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...