Monday, June 24, 2013

Arti Cinta Dalam Islam

Cinta menurut pujangga memiliki arti yang sangat luas, meskipun Cinta itu letaknya tersembunyi, tidak tampak dan tidak dapat dijamah namun Cinta itu memiliki efek yang nyata karena Cinta mampu mempengaruhi Pikiran dan mengendalikan Tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin.


Namun hati-hati juga dengan Cinta, karena Sinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pemilik Cinta Palsu, yaitu mereka yang mencintai atas dasar Harta dan Wanita, mencintai bukan karena Allah SWT, Mencintai sesuatu dengan melupakan kaidah Islam.

Sementara bila seseorang mencintai karena Tuhan, Karena Allah Ta'ala berlandaskan kaidah Islamiah maka dia akan mendapatkan Cinta yang Agung, Cinta yang Murni, Cinta yang Tulus, Cinta yang sebenarnya. Hidupnya akan selalu optimis dan penuh semangat, tidak adalagi tatapan sayu dan hampa, tidak ada rasa galau, tidak akan merasa di kecewakan, Hidup akan selalu percaya diri dan akan mempercayai orang lain. Tubuh akan menjadi kuat

Sudah sangat sering kita mendengar seseorang berucap dan mengaku Mencintai Allah SWT, Mencintai Rasulallah Muhamamad SAW, Sementara dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai, dalam beribadah dan dalams setiap tindakan yang diingat dan menjadi spirit adalah wanita/pria yang dicintainya tadi. Dalam segumpal darah merah yang disebut Hati, tidak mungkin akan terdapat dua cinta yang utuh, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Allah terkadang menguji Cinta Seseorang dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Tuhannya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. 

Jika Cinta kepada selain Allah, melebihi Cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah. Lalu?
  • Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.
  • Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.
  • Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..
  • Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.
  • Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan
Faktanya banyak orang mengaku Cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering pula orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan Cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan Cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari Cinta Palsu.

Itulah Arti Cinta Dalam Islam yang dapat kami jelaskan kepada Pengunjung Setia Infoting, semoga dengan penjelasan Arti Cinta ini bisa menjadikan pencerahan yang begitu berarti dalam kehidupan kita menuju Akhirat yang Abadi.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...