Perjalanan mudik terutama di pulau jawa menjadi tradisi yang menyibukkan berbagai pihak dari kepolisian dan juga dishub tak lupa juga pihak wartawan. Sehingga setiap mudik akan menghadirkan kisah yang menarik setiap tahunnya. Berbagai cara dicoba untuk memecah membludaknya volume kendaraan saat acara mudik tiba namun tradisi itu tetap saja menimbulkan polemik yang menarik.
Mudik atau pulang kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga adalah impian setiap perantau yang datang ke kota besar, baik jakarta maupun Surabaya. Sehingga arus mudik pun seakan menuju ke jawa bagian tengah. yang dari jakarta kebanyakan mudik ke arah Timur, dan yang dari Surabaya kebanyakan mudik kearah Barat.
Di Daerah lain selain jawa sebenarnya juga ada acara mudik, namun pemandangan yang fenomenal itu tidak semenarik di pulau jawa yang padat akan penduduk seakan akan tumplek blek di jalanan saat mudik. Volume kendaraan bisa naik 100 persen lebih saat mudik. Ada sebagian ruas jalan seakan tak bergerak saat kemacetan datang karena menumpuknya pemudik.
Berbagai terobosan alternatif mudik dilakukan seperti Mudik Lebih Awal yang diselenggarakan pemeritah dan juga perusahaan swasta untuk memecah kemacetan. sepertinya ada sedikit membawa pengaruh akan volume kendaraan yang bergerak dijalanan.
Menurut catatan mudik kami pada hari ini di H-2 kondisi jalanan masih cukup lancar meski ada peningkatan jumlah kendaraan namun belum begitu ekstreem.
Catatan mudik II :
Hari ini keluargaku akan mudik ke kediri dan mencoba mencari tiket kereta api kelas ekonomi dari surabaya gubeng. kami telah mengupayakan pembelian dari kemarin namun penjualan tiket kelas ekonomi untuk tujuan malang, blitar, kediri, tulung agung dengan KA RapihDhoho dan penataran hanya di jual pada hari yang sama. sehingga yang ingin membeli tiket harus antri dari dini hari untuk mendapatkan tiket.
Kami sudah mencoba antri dari jam 3.30 namun saat di depan loket pembelian kami sangat kecewa karena tiket kereta untuk jam 4.30, 7.30, 11.45 semua telah habis. sehingga kami diberi tiket untuk jam 16.30. tanpa ada informasi yang jelas sebelumnya petugas langsung menyodorkan harga sesuai pesanan kami untuk 3 orang yaitu sejumlah Rp. 16.500,-. Ternyata tiket yang diberikan kepada kami adalah tiket tanpa tempat duduk alias berdiri.
(tentang petugas ini kami memiliki catatan atau koreksi bahwa seharusnya dia menjelaskan terlebih dahulu kepada calon penumpang bila tiket duduk telah habis dan tinggal tiket berdiri, meski dengan harga murah namun petugas ini telah mengecewakan calon penumpang)
berhubung keberangkatan kami dengan seorang anak kecil dan ibu maka dengan pertimbangan bahwa KA ekonomi tidak disertai lampu penerangan yang terang maka kami memutuskan untuk menjual lagi tiket tersebut kembali ke pembeli lain yang masih antri. Setelah menawarkan akhirnya dibeli oleh seorang ibu yang ternyata dia berangkat sendiri dan akhirnya tiket untuk tiga orang dibayar oleh ibu itu 1 orang dengan harga 5rb. yaa sudahlah daripada terbuang sia sia... rugi antri dan rugi uang 11rb.
Akhirnya moda trasnport pun berubah, ibu naik bus sementara saya sekeluarga menggunakan R2. Menurut pantauan kami arus mudik di H-2 ini masih belum ramai. dan inilah beberapa foto yang sempat kami abadikan saat kami ber istirahat di salah satu SPBU di kawasan Mojokerto.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...