Cah Angon Jadi Sarjana - Semua orang, semua anak manusia boleh bercita-cita karena cita cita adalah harapan untuk membuat kita punya semangat tinggi. orang yang tidak punya cita cita tidak punya harapan akhirnya hidup enggan mati pun tak mau. Cah Angon ingin jadi sarjana itu bukan hanya isapan jempol, dia melihat tayangan di televisi, kabar di radio, bahwa siapa pun bisa sekolah dan kuliah gratis, dia berfikir gratis karena kendala utama dia adalah tentu saja biaya. Orang orang dikampungnya menyebut Cah Angon Turun gunung
Cah Angon tidak berharap uluran tangan seseorang secara cuma-cuma sehingga setiap dia menginginkan sesuatu tentu harus diawali dengan niat, doa dan usaha. sesuatu tanpa di niati tentu saja apa yang dicari tak berarah, sudah diniati harus juga di doakan karena dengan berdoa maka akan timbul harapan dan sebuah keajaiban akan datang. kemudian yang juga penting adalah usaha, setiap apa yang sudah di niati dan sudah di yakini maka usahakanlah - kerjakanlah supaya tidak hanya hilang dalam lamunan atau hayalan.
Dimulai dengan membawa bekal dari kampungnya yaitu hasil bumi dari pertaniannya dijual untuk mendapatkan uang saku, kemudian esoknya beranjaklah dia dari kampung di pinggir gunung itu menuju kota tempat dimana harapan baru akan terwujud dengan kebulaan tekad dan keyakinan. sesampai dikota langkah utama adalah mencari tempat tinggal, karena cah angon tidak ingin jadi gelandangan dan akhirnya dipulangkan oleh satpol pp. Cah Angon menyewa sebuah kamar kost dengan durasi 1 bulan, setelah beristirahat kemudian dia menuju apa yang dicita-citakan yaitu kampus, sebuah universitas kecil dikota itu dia datangi dan langsung saja dia mendaftar karena disanalah dia sudah yakin akan mengasah kemampuannya. tanpa berfikir biaya selanjutnya dari mana dia langsung saja mendaftar. waktu kuliah masih 1 bulan lagi...
Sambil menunggu datangnya waktu kuliah dia mencari pekerjaan kesana kemari, setiap toko, proyek, kantor dia datangi untuk menanyakan lowongan kerja. akhirnya dia mendapatkan pekerjaan disebuah gudang meubel yang membutuhkan tukang gosok... ahh... inikan pekerjaan mudah seperti pekerjaan memandikan sapi karena hanya mengelus-elus pikirnya...
Besoknya dia mulai bekerja sambil menunggu waktu kuliah datang, dia tiap malam membaca buku, surat kabar, Kitab atau apa saja yang bisa dibaca untuk menambah wawasan dan paginya dia bekerja sebagai tukang gosok. tanpa memberi tahu bosnya kalau dia adalah calon mahasiswa disebuah universitas dengan tujuan dia tidak berharap kasihan dari bosnya. akhirnya waktu kuliah pun tiba, dan mulailah dia mengatur jam kerja pagi dia kuliah sedangkan waktu kerja dia juga mundur dari siang sampai jam 9 malam.
Ternyata bosnya tau kalau dia sedang kuliah, sehingga dia diberi kemudahan waktu agar tetap bisa kuliah dan bekerja.
empat tahun tak terasa dan akhirnya selesai juga kuliahnya...
kini si Penggembala itu telah menjadi seorang sarjana, pekerjaan pun telah menantinya karen dia lulus dengan prediket baik alias cumlaude. sebuah perusahaan pengolahan daging menerimanya sebagai manajer bagian penyediaan bahan-bahan produksi.
Selamat buat Cah Angon asli dari Aceh.
Cah Angon tidak berharap uluran tangan seseorang secara cuma-cuma sehingga setiap dia menginginkan sesuatu tentu harus diawali dengan niat, doa dan usaha. sesuatu tanpa di niati tentu saja apa yang dicari tak berarah, sudah diniati harus juga di doakan karena dengan berdoa maka akan timbul harapan dan sebuah keajaiban akan datang. kemudian yang juga penting adalah usaha, setiap apa yang sudah di niati dan sudah di yakini maka usahakanlah - kerjakanlah supaya tidak hanya hilang dalam lamunan atau hayalan.
Dimulai dengan membawa bekal dari kampungnya yaitu hasil bumi dari pertaniannya dijual untuk mendapatkan uang saku, kemudian esoknya beranjaklah dia dari kampung di pinggir gunung itu menuju kota tempat dimana harapan baru akan terwujud dengan kebulaan tekad dan keyakinan. sesampai dikota langkah utama adalah mencari tempat tinggal, karena cah angon tidak ingin jadi gelandangan dan akhirnya dipulangkan oleh satpol pp. Cah Angon menyewa sebuah kamar kost dengan durasi 1 bulan, setelah beristirahat kemudian dia menuju apa yang dicita-citakan yaitu kampus, sebuah universitas kecil dikota itu dia datangi dan langsung saja dia mendaftar karena disanalah dia sudah yakin akan mengasah kemampuannya. tanpa berfikir biaya selanjutnya dari mana dia langsung saja mendaftar. waktu kuliah masih 1 bulan lagi...
Sambil menunggu datangnya waktu kuliah dia mencari pekerjaan kesana kemari, setiap toko, proyek, kantor dia datangi untuk menanyakan lowongan kerja. akhirnya dia mendapatkan pekerjaan disebuah gudang meubel yang membutuhkan tukang gosok... ahh... inikan pekerjaan mudah seperti pekerjaan memandikan sapi karena hanya mengelus-elus pikirnya...
Besoknya dia mulai bekerja sambil menunggu waktu kuliah datang, dia tiap malam membaca buku, surat kabar, Kitab atau apa saja yang bisa dibaca untuk menambah wawasan dan paginya dia bekerja sebagai tukang gosok. tanpa memberi tahu bosnya kalau dia adalah calon mahasiswa disebuah universitas dengan tujuan dia tidak berharap kasihan dari bosnya. akhirnya waktu kuliah pun tiba, dan mulailah dia mengatur jam kerja pagi dia kuliah sedangkan waktu kerja dia juga mundur dari siang sampai jam 9 malam.
Ternyata bosnya tau kalau dia sedang kuliah, sehingga dia diberi kemudahan waktu agar tetap bisa kuliah dan bekerja.
empat tahun tak terasa dan akhirnya selesai juga kuliahnya...
kini si Penggembala itu telah menjadi seorang sarjana, pekerjaan pun telah menantinya karen dia lulus dengan prediket baik alias cumlaude. sebuah perusahaan pengolahan daging menerimanya sebagai manajer bagian penyediaan bahan-bahan produksi.
Selamat buat Cah Angon asli dari Aceh.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...