Saturday, April 17, 2010

Cah Angon

Sebagian orang punya pikiran minus terhadap pekerjaan ini, tapi darinya lah kita makan empal, beefsteak, sosis, susu dan berbagai macam hasil olahan daging. Cah angon tidak pernah korupsi karena yang diambil semua dari alam milik Tuhan. Pekerjaannya berat tapi mulya karena menyediakan makanan bagi warga dikota bahkan sampai ke Presiden. Mungkin sebagian daging yang dikonsumsi, Presiden, Jenderal-jenderal, Direktur-direktur dan para menteri-menteri adalah hasil dari jerih payah Cah Angon. Tanpa disadari pekerjaan mereka ternyata memberikan nilai lebih juga buat masyarakat banyak.

Tidak seperti mereka yang duduk dikursi yang tiap hari buka computer mencatat transaksi perdagangan atau yang merekayasa pembangunan atau yang memanipulasi data untuk kepentingan mereka. Cah angon setiap hari harus membersihkan kotoran ternaknya agar ternak peliharaan mereka bersih dan sehat-sehat supaya yang memakan daging ternak mereka juga sehat.

Cah angon, menyempatkan diri untuk belajar. Sambil berteduh dibawah pohon malaka atau bergelantungan dipohon malaka tetap saja rajin membaca mengulang pelajaran disekolah, cah angon punya harapan untuk maju untuk lebih baik. Punya peternakan besar dengan jumlah ternak yang banyak juga tentunya. 

Setiap hari Cah Angon harus menjaga sapinya ditengah padang rumput, tidak perduli hujan atau panas tetap saja mereka beraktifitas, dan tidak lupa buku yang diselipkan dipinggang atau dimasukkan didalam rangselnya. Apalagi menjelang ujian nasional (sekarang) yang dulu istilahnya Ebta atau Ebtanas atau ujian catur wulan, hampir setiap cah angon tekun belajar meski peluh membasahi pipi. Semoga sukses cah angon.
Cowboy itu kalau di California atau didunia belahan barat. Penggembala kalau orang Indonesia menyebutnya.
Wilayah kerja cah angon kini semakin terjepit karena perkembangan jaman. Banyak padang rumput yang beralih fungsi menjadi perumahan sehingga berkuranglah luas padang rumputnya.

Tapi cah angon, dimana pun berada masih saja tetap harus ngengon dirinya supaya tidak masuk jurang. Karena dunia ini meski rata namun banyak sekali jurang-jurang yang menyesatkan, diantaranya adalah jurang pergaulan bebas.
Cah angon… dimana pun engkau berada harus selalu kuat iman. Ambil dan makanlah apa yang menjadi hakmu… seperti ternakmu yang hanya mau makan rumput-rumput hijau dipadang rumput milik Allah SWT bukan memakan tanaman yang ada didalam pagar milik orang lain.

Saya apresiasikan tulisan ini untuk teman-temanku : Sutar, Puji, Sukep, Winanto, Matjuli, Sriwahyuni, Heni, Sukeni, Basyarudin (udin), Suwarno, Gunawan. Semua mereka adalah teman-teman kecilku dulu sewaktu masih di desa Jantho Baru, Aceh Besar.

Dimana pun kalian berada… tetap semangat untuk terus berjuang yaa…

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...