Hari ini hari kedua aku meninggalkan keluargaku di Surabaya,
karena aku harus mengikuti langkahku untuk memenuhi panggilan Negara sebagai
CPNS di Badan Karantina – Kementerian Pertanian. Tidak seperti biasanya,
sarapan pagi dan segelas susu selalu tersaji di meja makan, kali ini semua
harus ku urus sendiri mulai dari sarapan dan
menyiapkan baju. Kini baru terasa betapa sulitnya hidup tanpa di
dampingi oleh seorang istri tercinta, karena semua harus kusiapkan sendiri.
Hidup pun harus lebih ngirit karena kehidupanku di tempat yang baru tampaknya
akan menguras banyak biaya untuk kehidupan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan
hidup lainnya.
Hari pertama ku tinggalkan rumah, anakku Nino sudah kangen,
katanya kangen ayah, kalau nggak ada ayah gak ada teman bermain bola dan teman
bermain monopoli. Karena selama ini aku adalah ayah dan teman bermainnya. Dan
membuatku lebih terharu adalah ketika dia kangen ayah, dia akan sholat dan
mendoakan ayah. Yaa Allah… jagalah kebersamaan kami yaa Allah… jangan
pisahkan kami….
Rasanya tak sanggup ku mendengar cerita-ceritamu nak… yang
menggemaskan dan lucu. Belajar dan belajarlah nak… suatu saat dirimu juga akan
menjadi pria yang besar dan harus mengikuti langkahmu untuk mengejar cita-cita,
bahkan lebih dari ayah.
Nino… anakku yang lucu…
Ayah juga kangan sama kamu nak…
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...