Burung Rambatan merupakan salah satu burung yang unik, karena sifatnya yang suka berjalan merambat di kayu maupun di tepian sangkar sehingga burung ini disebut burung rambatan.
Sekilas
Burung Rambatan atau Munguk Beledu memiliki
nama latin Sitta frontalis, adalah burung yang habitatnya tersebar sampai ketinggian 1.500 di permukaan
air laut. Burung ini memiliki suara yang sangat tajam sekali. Sangat cocok untuk
dijadikan master burung lain, dan bukan tidak mungkin suaranya akan menjadi
andalan di arena perlombaan.
Habitat
Burung Rambatan ini banyak ditemukan di area perkebunan,perbukitan,rawa dan
hutan-hutan rendah lainya dan tersebar di negara Asia
Tenggara,Sunda besar,Filipina,India,Semenanjung Malaysia dan di Indonesia
Sendiri banyak tersebar di pulai Klaimantan,Sumatera dan Jawa.
Perbedaan Jantan dan Betina
Burung
jantan dan
betina dapat dilihat pada warna bulu yang melingkar pada bagia
mata, apabila jantan akan memiliki warna lingkar mata yang
jelas kalau Beledu betina warna samar. Dan pada burung Jantan memiliki Garis hitam tepat di atas kedua
matanya, sedangkan betina tidak.
Makanan
Pakan
utama berupa voer halus, yang dicampur dengan kroto, ulat hongkong, ulat kandang,
dan jangkrik kecil (sudah dipotong kakinya). Anda jangan khawatir dengan
setelan EF, karena rambatan bukan untuk dilombakan, melainkan sekadar dijadikan
burung isian saja. Yang penting, pemberian ulat hongkong jangan terlalu
berlebihan. Jadi berikan secukupnya saja. Misalnya 1 sendok
makan voer halus dicampur dengan beberapa EF tersebut dalam takaran secukupnya
pula. Porsi ini diberikan pagi hari. Sore hari, pakan yang tersisa dibuang,
diganti pakan baru dengan porsi yang sama seperti pagi hari.
Perawatan
Perawatan
burung
Rambatan relatif mudah. Bahkan dengan perawatan
minimalis sekalipun, Anda mampu memperoleh hiburan berupa kualitas suara yang
maksimalis: gacor, dengan speed cepat dan rapat. Sangkar yang
digunakan berbentuk bulat seperti yang biasa digunakan untuk lovebird, berjeruji rapat,
halus, namun kuat. Sebab burung Rambatan akan sering merambat di jeruji sangkar.
Beberapa sobat kicaumania juga menyediakan batang kayu yang diletakkan dalam
posisi berdiri (vertikal), dengan kemiringan tertentu, misalnya 75-85 derajat,
agar burung
Rambatan berkesempatan memanjatnya. Tetapi ini
tidak mutlak. Untuk perawatan harian adalah
sebagai berikut :
1.Mandi dapat dilakukan dua hari
sekali.
2.Penjemuran cukup 1 jam, karena
rambatan sebenarnya lebih menyukai lingkungan yang tidak terlalu panas.
3.Pengerodongan sangkar hanya
dilakukan setelah pukul 16.30 sampai pagi hari.
4.Agar burung Rambatan rajin bunyi, dekatkan sangkar
jantan dan sangkar betina
Itulah seluk beluk dan keunikan dari burung Rambatan semoga semakin menambah ilmu kita tentang wawasan burung berkicau dan burung hias.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar, Terkait Artikel ini...