Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) secara geografis sangatlah strategis karena posisinya yang berdekatan dengan negara Singapura dan Malaysia. Kepri merupakan zona esklusif untuk berbagai kegiatan perdagangan, apa pun yang dihasilkan bisa langsung di ekspor ke Singapura, jika kita mau.
Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian berupaya untuk menggali potensi ekspor komoditas pertanian dari propinsi Kepri. Pada bulan April 2019 tim pemantauan karantina pertanian Tanjungpinang telah melakukan survei di kepulauan Anambas dan pulau Bintan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kabupaten Bintan dan kabupaten Anambas diketahui bahwa beberapa komoditas sayuran, buah-buahan dan hasil perkebunan memiliki potensi untuk di ekspor.
Kebun Sayur di Wacopek, Bintan |
Bersama tim akselerasi ekspor karantina pertanian Tanjungpinang kami mencari tahu petani yang berpotensi melakukan ekspor komoditas sayuran segar (01/07) di daerah wacopek, Bintan. Karena berdasarkan informasi yang kami peroleh didaerah tersebut pernah ada kegiatan ekspor sayuran segar ke Singapura beberapa tahun yang lalu, sayangnya kegiatan ekspor tersebut saat ini telah berhenti.
Cung Kang selaku pelaku agribisnis sayuran yang kami temui disela-sela kegiatannya menyatakan bahwa "Komoditas sayuran segar dan beberapa buah segar petani kita memang punya potensi untuk di ekspor ke Singapura seperti yang pernah kita lakukan di tahun 2007, namun kapasitas produksi kita masih kecil sehingga bila kita utamakan ekspor bisa-bisa harga di pasar lokal malah naik karena kebutuhan di Batam juga tinggi. Makanya untuk saat ini sayuran dari sini masih sebatas untuk kebutuhan Tanjungpinang dan Batam".
Jika memang ingin digalakkan kembali ekspor komoditas pertanian sebagaimana program pemerintah pusat, sebaiknya di bintan ini segera dipetakan dalam RTRW daerah mana yang akan dijadikan sebagai sentral pertanian, jangan sampai lahan yang sedang di olah oleh petani, tiba-tiba daerah tersebut boleh dijadikan areal pertambangan, karena adanya areal pertambangan dapat mengakibatkan penurunan kualitas sayuran, sehingga ekspor kita di reject oleh Singapura seperti yang pernah kami alami dulu. Kita sebagai petani sayur tentu saja #beraniekspor namun dukungan pemerintah sangat kami harapkan. pungkasnya.
SobatQ generasi millenial, Kepri punya potensi yang bagus lho untuk agribisnis, jika kualitasnya bagus, produksinya tinggi maka dapat dengan mudah di jual ke Singapura. Dalam hal ini Karantina Pertanian Tanjungpinang berkomitmen untuk memfasilitasi pelayananan jika sobatQ ingin usaha agribisnis dan #beraniekspor. So, tunggu apalagi ayo giatkan agribisnis untuk menuju Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045.
Mewakili tim akselarasi ekspor karantina pertanian tanjungpinang, Faurizki mengatakan “Setelah berdialog dengan pelaku usaha pertanian yang #beraniekspor tadi, kita memahami bahwa untuk membuka kembali kran ekspor, kita harus menggandeng instansi terkait seperti BPTP, Dinas ketahanan pangan dan pertanian, Bea Cukai, Pemda dan Pelindo. Hal ini akan menjadi catatan dan akan kita laporkan kepada pimpinan untuk diproses lebih lanjut.”